Cara Isi Pulsa All Operator Via e-Commerce yang Praktis
Riau Peringkat ke 2 Nasional Realisasi Investasi Triwulan II
Terjual 61 Ribu Unit, Honda Brio Jadi Mobil Terlaris di Indonesia Tahun 2022
Sejak Awal Tahun, Harga Emas Anjlok Lebih dari 11 Persen

Nusaperdana.com - Harga emas sulit bangkit setelah tumbang ke bawah level US$ 1.700 pada perdagangan kemarin. Di hari terakhir kuartal pertama 2020, harga emas cenderung melemah.
Rabu (31/3), harga emas spot berada di US$ 1.685,33 per ons troi. Harga emas ini naik tipis dari harga penutupan perdagangan kemarin pada US$ 1.685,20 per ons troi. Dalam tiga hari, harga emas spot mengakumulasi penurunan 2,72% sejak akhir pekan lalu.
Pergerakan serupa tampak pada harga emas kontrak Juni 2021 di pasar Comex yang berada di US$ 1.684,90 per ons troi. Harga emas berjangka ini mengakumulasi penurunan 2,88% dalam tiga hari perdagangan.
Harga emas ini mendekati level terendah kuartal pertama yang berada di US$ 1.683 per ons troi. Secara kuartalan, harga emas spot menuju penurunan 11,22% pada tiga bulan pertama 2020 ini. Asal tahu, harga emas spot akhir 2020 masih berada di US$ 1.898,36 per ons troi.
Pelemahan harga emas yang terjadi tiga hari terakhir disebabkan oleh penguatan nilai tukar dolar dan kenaikan yield surat utang Amerika Serikat (AS) US Treasury. Kedua instrumen tersebut naik karena harapan pemulihan ekonomi yang lebih cepat.
Pemulihan ekonomi menyebabkan permintaan safe-haven emas berkurang. Indeks dolar melonjak ke level tertinggi lebih dari empat bulan, membuat emas dalam mata uang dolar lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
Yield US Treasury tenor 10-tahun sempat menguat ke level tertinggi dalam 14 bulan sebelum turun tipis. Kemarin, yield US Treasury 10 tahun berada di 1,706% yang masih termasuk di kisaran tinggi.
Kenaikan yield ini didukung oleh harapan pertumbuhan dan inflasi yang lebih kuat menjelang rencana anggaran infrastruktur jutaan dolar Presiden AS Joe Biden yang akan diumumkan hari ini. "Penggerak jangka pendek tampaknya menjadi sangat bearish untuk emas," kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA.
Meski melihat tekanan dalam jangka pendek, Moya memperkirakan kekhawatiran inflasi akibat stimulus jumbo masih bisa memicu hiruk-pikuk pembelian emas.
Berita Lainnya
Catat Alamatnya! Inilah Deretan Lokasi Butik Emas Antam yang Tersebar di Indonesia
Terjual 61 Ribu Unit, Honda Brio Jadi Mobil Terlaris di Indonesia Tahun 2022
Perusahaan Induk Tiktok di China Berhentikan Ratusan Karyawan
Keunggulan Paket Internet Indosat IM3 Ooredoo
Panen Simpedes BRI Tembilahan Periode I Tahun 2022 Berhadiah Mobil Mitsubishi X Pander Sport MT
Kenaikan Cukai, Harga Rokok Dipastikan Naik Tahun Depan
November 2022, Okejek Promo Gratis Ongkir Jam Makan Siang dan Makan Malam
Maxim Tembilahan Buka Besar-besaran Lowongan Driver, Yuk Buruan Daftar!