Cara Isi Pulsa All Operator Via e-Commerce yang Praktis
Riau Peringkat ke 2 Nasional Realisasi Investasi Triwulan II
Terjual 61 Ribu Unit, Honda Brio Jadi Mobil Terlaris di Indonesia Tahun 2022
Perusahaan Induk Tiktok di China Berhentikan Ratusan Karyawan
Riau Peringkat ke 2 Nasional Realisasi Investasi Triwulan II
Nusaperdana.com, Riau - Provinsi Riau berhasil menempati peringkat 2 nasional untuk realisasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) triwulan II 2023
"Realisasi PMDN Riau triwulan II 2023 tembus Rp18,3 triliun atau 11,2 persen dari total realisasi secara nasional," kata Kepala DPMPTSP Provinsi Riau Helmi D, Jumat (21/7/2023).
Sebelumnya, Kementerian Investasi atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) merilis realisasi investasi semester I-2023 atau selama enam bulan mencapai Rp 678,7 triliun. Angka itu tumbuh 16,1 persen secara year on year (yoy).
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan, dengan capaian itu maka realisasi investasi sudah 48,3 persen dari target yang sebesar Rp 1.400 triliun pada 2023.
"Jadi Alhamdulillah badan saya tidak jadi pendek lagi InsyaAllah, saya jadi optimis karena kita sudah lewati satu semester. Ini bisa mencapai Rp 1.4000 triliun," kata Bahlil.
Bahlil menuturkan, untuk penyerapan tenaga kerja tercatat sebanyak 849.181 orang. Dalam hal ini realisasi investasi yang berasal dari Penanaman Modal Asing (PMA) mencapai Rp 363,3 triliun atau 53,5 persen. Angka itu tumbuh 17,1 persen secara yoy.
Sedangkan realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 315,4 triliun atau 46,5 persen. Itu tumbuh 15 persen secara yoy.
Bahlil melanjutkan, untuk realisasi investasi sejak Januari-Juni 2023 di Jawa mencapai Rp 323,8 triliun atau 47,7 persen. Kemudian luar Jawa Rp 354,9 triliun atau 52,3 persen. Dalam hal ini masing-masing tumbuh sebesar 16,1 secara yoy.
Bahlil menjelaskan, untuk lima sektor dengan realisasi terbesar berasal dari industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya sebesar Rp 89,0 triliun. Diikuti oleh transportasi, gudang dan telekomunikasi senilai Rp 79,1 triliun.
Selanjutnya, pertambangan sebesar Rp 71,4 triliun, perumahan, kawasan industri dan perkantoran sebesar Rp 58,3 triliun. Serta industri kimia dan farmasi sebesar Rp 48,1 triliun.
Berita Lainnya