Cara Isi Pulsa All Operator Via e-Commerce yang Praktis
Riau Peringkat ke 2 Nasional Realisasi Investasi Triwulan II
Terjual 61 Ribu Unit, Honda Brio Jadi Mobil Terlaris di Indonesia Tahun 2022
Perusahaan Induk Tiktok di China Berhentikan Ratusan Karyawan
Indikator-indikator Makro yang Berhubungan dengan Perekonomian di Provinsi Kepulauan Riau
Nusaperdana.com, Tanjungpinang - Menurut keterangan Kepala Badan Pusat Statistik ( BPS) Provinsi kepulauan Riau Agus Sudibyo M.Stat.senin (02/11/2020),Pada Oktober 2020, IHK Provinsi Kepulauan Riau (Kota Batam dan Kota Tanjungpinang) menunjukkan inflasi sebesar 0,15 persen. Inflasi terjadi karena kenaikan Indeks Harga Konsumen dari 103,09 di bulan September 2020 menjadi 103,24 di bulan Oktober 2020. Inflasi tahun kalender (Januari s.d Oktober 2020) sebesar -0,21 persen. Inflasi tahun ke tahun (Oktober 2020 terhadap Oktober 2019) sebesar 0,45 persen. Dari 2 kota IHK di Provinsi Kepulauan Riau, tercatat Kota Batam mengalami inflasi sebesar 0,13 persen, dan Kota Tanjungpinang mengalami inflasi sebesar 0,37 persen.
Dilihat dari kelompoknya, inflasi yang terjadi di bulan Oktober 2020 ini disebabkan oleh naiknya 2 kelompok yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau naik sebesar 0,98 persen; serta kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya naik sebesar 0,01 persen. Sebaliknya, 7 kelompok mengalami penurunan yaitu kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya turun sebesar 0,82 persen; kelompok transportasi turun sebesar 0,40 persen; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga turun sebesar 0,19 persen; kelompok pakaian dan alas kaki turun sebesar 0,06 persen; kelompok kesehatan turun sebesar 0,05 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga turun sebesar 0,02 persen; serta kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan turun sebesar 0,01 persen.
Nilai Tukar Petani (NTP) adalah perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib).
NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.
Pada Oktober 2020, NTP Provinsi Kepulauan Riau tercatat sebesar 98,99 atau mengalami kenaikan sebesar 0,65 persen dibanding NTP bulan September 2020.
NTP subsektor Tanaman Pangan tercatat sebesar 103,45; NTP subsektor Hortikultura sebesar 103,62; NTP subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 86,40; NTP subsektor Peternakan sebesar 100,42; dan NTP subsektor Perikanan sebesar 105,25.
Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) Provinsi Kepulauan Riau pada bulan Oktober 2020 tercatat sebesar 99,94 mengalami kenaikan sebesar 0,86 persen dibanding bulan yang lalu.
NTUP subsektor Tanaman Pangan tercatat sebesar 103,18; NTUP subsektor Hortikultura sebesar 105,36; NTUP subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 87,31; NTUP subsektor Peternakan sebesar 101,28; dan NTUP subsektor Perikanan sebesar 105,88
Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara atau wisman ke Provinsi Kepulauan Riau selama bulan September 2020 tercatat sebanyak 1.999 kunjungan. Hal ini berarti mengalami kenaikan 20,86 persen dibanding bulan sebelumnya,dimana pada Agustus 2020 tercatat sebanyak 1.654 kunjungan. Sementara itu, jika dibandingkan dengan September 2019, terjadi penurunan sebesar 99,13 persen.
Wisman yang berkunjung ke Provinsi Kepulauan Riau pada bulan Januari hingga September 2020 didominasi oleh wisman berkebangsaan Singapura hingga mencapai 45,07 persen dari jumlah wisman selama Januari sampai dengan September 2020.
Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di Provinsi Kepulauan Riau pada bulan September 2020 hanya rata-rata 16,91 persen atau turun 2,40 poin dibanding TPK Agustus 2020 yang tercatat sebesar 19,31 persen.
Rata-rata lama menginap tamu asing dan tamu Indonesia pada hotel berbintang di Provinsi Kepulauan Riau pada bulan September 2020 tercatat sebesar 1,76 hari atau naik 0,17 poin dibanding dengan bulan Agustus 2020.
Jumlah penumpang angkutan udara domestik September 2020 yang berangkat dari Provinsi Kepulauan Riau sebanyak 79.241 orang atau mengalami penurunan sebesar 13,09 persen dari bulan Agustus 2020. Sementara itu, tidak ada penumpang angkutan udara internasional di bulan September 2020 yang berangkat dari Provinsi Kepulauan Riau.
Selama September 2020 ada sebanyak 147.823 orang yang berangkat (embarkasi) domestik dari pelabuhan di Kepulauan Riau. Jumlah penumpang domestik yang berangkat mengalami penurunan 5,17 persen dibandingkan bulan Agustus 2020 yang mencapai 155.879 orang. Sementara itu, jumlah penumpang angkutan laut internasional yang berangkat (embarkasi) pada bulan September 2020 hanya sebanyak 1.321 orang, naik 22,43 persen dibandingkan Agustus 2020.
Pada bulan September 2020, jumlah muat bagasi dan barang angkutan udara domestik naik 0,48 persen dari 1.861,19 ton di bulan Agustus 2020 menjadi 1.870,09 ton di bulan September 2020. Pada September 2020, jumlah muat bagasi dan barang untuk angkutan udara internasional sebesar 20,08 ton, naik 143.328,57 persen dari bulan Agustus 2020.Pada bulan September 2020, jumlah muat barang angkutan laut internasional mengalami kenaikan dari bulan sebelumnya sebesar 58,15 persen, yaitu dari 1.106.593,37 ton menjadi 1.750.117,94 ton.
Luas panen padi pada 2020 diperkirakan sebesar 359,96 hektar, mengalami kenaikan sebanyak 3,69 hektar atau 1,04 persen dibandingkan 2019 yang sebesar 356,27 hektar.
Produksi padi pada 2020 diperkirakan sebesar 1.360,82 ton GKG, mengalami kenaikan sebanyak 210,02 ton atau 18,25 persen dibandingkan 2019 yang sebesar 1.150,80 ton GKG.
Jika potensi produksi padi pada 2020 dikonversikan menjadi beras untuk konsumsi pangan penduduk, produksi beras pada 2020 diperkirakan sebesar 774,67 ton, mengalami kenaikan sebanyak 119,52 ton atau 18,24 persen dibandingkan 2019 yang sebesar 655,15 ton. (Wilson)
Berita Lainnya