Pertamina Kawal Ketat Pertalite Biar di SPBU Nggak Kosong
Cara Cek Premi Asuransi Mobil
Harga TBS di Riau Mendadak Turun, Ini Penyebabnya
Empat Produsen Besar ini Kuasai Pasar Minyak Goreng di Indonesia
3 Fakta Mencengangkan di Balik Film Squid Game

Nusaperdana.com, Jakarta - Squid Game sukses jadi perbincangan dunia hingga terpopuler di Netflix. Di balik itu, terselip kisah nyata tentang tingginya utang warga Korea Selatan (Korsel).
Film itu mengisahkan permainan mematikan yang diikuti oleh 456 orang yang putus asa dan rela mempertaruhkan nyawanya demi meraih hadiah 45,6 miliar won atau setara Rp 549 miliar (kurs Rp 12,06). Para pemain adalah orang yang terlilit utang dan tak tahu bagaimana menyelesaikan persoalan tersebut.
Berikut 3 faktanya:
1. Capai 96,9% Dari PDB Negara
Salah satu cuplikan film Squid Game menampilkan salah satu tokoh berada dalam sebuah pangkas rambut untuk mencukur dan mewarnai rambutnya. Dalam adegan itu, ada sebuah pemberitaan yang menyatakan utang rumah tangga di Korsel sebesar 96,9% dari produk domestik bruto (PDB).
"Laju peningkatan utang rumah tangga negara kita, melampaui rata-rata global. Tiga kuartal terakhir, Bank of Korea dan Bank Penyelesaian Internasional melaporkan bahwa rasio PDB terhadap utang rumah tangga adalah 96,9%. Kenaikan terbesar di antara 43 negara selain Tiongkok," demikian narasi pembawa berita di film Squid Game, dilihat Rabu (29/9/2021).
2. Tertinggi Kedua di Dunia
Utang rumah tangga Korsel yang mencapai 96,9% dari PDB merupakan kenaikan terbesar di antara 43 negara selain Tiongkok. Itu membuatnya menduduki posisi kedua sebagai negara yang memiliki utang rumah tangga tertinggi di dunia.
"Peningkatan utang rumah tangga Korea menduduki posisi ke-2 teratas di dunia," kata film tersebut.
3. Pandemi Bikin Makin Sulit
Pandemi COVID-19 membuat kondisi warga Korsel semakin sulit. Banyak orang yang mengambil jalan instan untuk mendapat uang dengan cara berutang.
Berdasarkan data Bank Sentral Korea (BOK), jumlah utang rumah tangga Korsel sebesar 1.805,9 triliun won per akhir Juni 2021. Jumlah itu meningkat 41,2 triliun won dibanding kuartal I-2021 dan merupakan yang terbanyak dari jumlah di kuartal kedua tahun-tahun sebelumnya.
Dibandingkan dengan 2020, utang rumah tangga Korsel meningkat sebanyak 168,6 triliun won atau lebih dari 10%. Angka itu melampaui perkiraan dari sebesar 5-6%.
Di sisi lain, GDP Korsel diperkirakan telah menyusut 1,3% dari tiga bulan sebelumnya pada periode Januari-Maret 2020, menandai kontraksi on-quarter terbesar dalam lebih dari satu dekade.
Berita Lainnya
Harga Emas Antam Naik Jadi Rp962 Ribu/Gram
Ada BLT Ibu Hamil Rp 3 Juta, Ini Syarat Dapatnya
Jadi Ikon Ekonomi, Gubernur Sulsel Bangga Lihat Kemajuan Barru
Menakar Gaji Teknisi yang Menyelam Perbaiki Kabel Internet
Alhamdulillah... Insentif Guru Madrasah Non PNS Cair Awal Oktober
Tenang Bapak-Ibu, Cuma Sembako 'Sultan' yang Bakal Kena Pajak
Penyaluran Manfaat BST Pulihkan Ekonomi Indonesia
Alibaba dan Tencent Didenda Rp1 M